AIMAS – Untuk menciptakan generasi masa depan yang menggembirakan, Kabupaten Sorong akan mendukung berbagai pembangunannya untuk menuju Kota/Kabupaten Layak Anak (KLA). Untuk mengantarkan Kabupaten Sorong menuju KLA, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Sorong mengadakan sosialisasi Kota/Kabupaten Layak Anak, Kamis (23/9).
Bupati Sorong, Dr Johny Kamuru, SH, M.Si mengatakan untuk menjadikan Kabupaten Sorong sebagai KLA, harus dimulai sejak dini dan diperlukan dukungan seluruh OPD dan juga dari berbagai instansi. Berbicara terkait KLA, bagi bupati adalah hal yang sangat penting karena menyangkut dengan generasi yang akan datang.
“Saya pikir ini adalah hal yang sangat penting. Saya pikir kita harus menyatukan komitmen bersama untuk setiap pembangunan yang dilakukan oleh OPD terkait harus memikirkan tentang fasilitas yang mendukung kenyamanan anak,” ujar Bupati Johny Kamuru.
Bupati juga mengatakan bahwa KLA adalah awal dari suksesnya generasi di suatu daerah. Sebab terpeliharanya kenyamanan anak akan sangat mendukung tumbuh kembangnya menjadi orang-orang yang berkualitas di masa yang akan datang.
“Saya kira ini memang perlu untuk ditargetkan namun untuk dalam jangka panjang. Saya menyadari bahwa selama ini pemerintah juga kurang memperhatikan kenyamanan anak, padahal kami punya cita-cita yang tinggi untuk menciptakan generasi yang berkualitas. Sementara kami lupa bahwa generasi tersebut perlu didukung oleh kenyamanan sejak dini. Oleh karenanya mulai hari ini kita perlu memulainya bersama,” jelas bupati.
Saat ini satu-satunya fasilitas publik yang termasuk kategori ramah anak adalah Alun-Alun Aimas. Bupati berharap dengan mulai diperkenalkannya program ini, ke depan pihaknya dapat lebih memperhatikan kenyamanan anak dalam setiap pembangunan fasilitas publik.
Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Sorong, Ferry Fatem menambahkan, beberapa kriteria menjadi persyaratan suatu daerah untuk dikategorikan sebagai KLA. Termasuk perencanaan dan penganggaran untuk mendukung kegiatan yang pro kepada anak.
Kadis P2KBP3A juga berpesan kepada para pendidik termasuk orang tua maupun guru, agar tidak melakukan kekerasan fisik maupun verbal yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan tumbuh kembang anak. Sebaliknya, orang tua maupun pihak sekolah harus menyediakan tempat yang nyaman bagi mereka, sebab kualitas diri seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya sejak masa pertumbuhan.(ayu)